Penelitian ini menganalisis permasalahan dan solusi pengembangan wakaf produktif di Kalimantan Timur menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan kuesioner dengan 10 responden ahli yang terdiri dari nazir wakaf, wakif, perwakilan BWI Kaltim, Kemenag Kaltim, dan akademisi. Hasil penelitian menunjukkan masalah utama adalah rendahnya kompetensi nazir (GMk 0.49), minimnya peran BWI Kaltim (0.54), kurangnya dukungan pemerintah (0.67), dan pemahaman wakif yang masih tradisional (0.63). Solusi prioritas yang direkomendasikan meliputi pembinaan dan pendampingan nazir (GMk 0.50), optimalisasi peran BWI (0.39), peningkatan dukungan pemerintah melalui APBD (0.50), serta edukasi dan sosialisasi wakaf produktif (0.67). Implementasi solusi membutuhkan sinergi antara nazir, BWI, pemerintah, dan masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan wakaf produktif di Kalimantan Timur
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025