<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Financial Leverage Perusahaan (DER), Reputasi Underwriter, Ukuran Perusahaan, Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA), Inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB), dan Suku Bunga terhadap fenomena underpricing pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2022 sampai dengan periode tahun 2024. Underpricing adalah fenomena dimana harga saham ketika IPO lebih rendah dibandingkan harga pasar setelah saham mulai diperdagangkan. Underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena dana yang perusahaan peroleh tidak maksimal. Sebaliknya underpricing menguntungkan bagi investor karena memperoleh keuntungan dari selisih dari harga saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI serta variabel makroekonomi yang relevan, seperti inflasi, PDB, dan suku bunga. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan underpricing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Reputasi Underwriter tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing, Financial Leverage (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing, Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing, Ukuran Perusahaan (Size) tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing, Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing, Suku Bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing. Temuan dari penelitian ini dapat digunakan oleh investor, perusahaan yang akan melakukan IPO, serta regulator pasar modal dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik terkait proses IPO.]]>
Copyrights © 2025
