Mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas menjadi indikator penting dalam pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat. Akreditasi Puskesmas merupakan upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas layanan melalui penilaian terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Puskesmas Huragi yang telah meraih status akreditasi paripurna tetap menghadapi tantangan dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), seperti keterbatasan tenaga kesehatan sesuai kompetensi, distribusi tugas yang belum optimal, dan rendahnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi kebijakan akreditasi Puskesmas dalam pelayanan UKM di Puskesmas Huragi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap enam informan kunci, utama, dan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pelayanan UKM dilaksanakan secara terpadu melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program, dengan forum partisipatif seperti mini lokakarya dan musyawarah desa. Akses masyarakat terhadap layanan difasilitasi melalui komunikasi langsung, media cetak, digital, serta kunjungan rumah. Pelaksanaan kegiatan UKM berjalan cukup efektif dengan dukungan dana BOK, APBD, JKN, dana desa, dan CSR. Pengawasan dan evaluasi dilakukan rutin melalui rapat bulanan dan audit internal-eksternal, meskipun belum ada tim khusus pengawasan. Kesimpulannya, implementasi kebijakan akreditasi di Puskesmas Huragi telah berjalan baik pada aspek perencanaan dan pelaksanaan, namun memerlukan penguatan SDM, koordinasi birokrasi, optimalisasi teknologi informasi, dan peningkatan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan akreditasi secara menyeluruh.
Copyrights © 2025