Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi, yaitu inflasi dan nilai tukar Rupiah, terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor otomotif. Latar belakang penelitian ini adalah adanya sensitivitas kinerja sektor otomotif terhadap kondisi ekonomi eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan investasi di pasar modal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Sampel penelitian terdiri dari 9 perusahaan manufaktur sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2024, dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, inflasi dan nilai tukar Rupiah tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap return saham. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R²) yang diperoleh hanya sebesar 1,9%, mengindikasikan bahwa kedua variabel independen tersebut hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari variasi return saham. Kesimpulannya adalah bahwa inflasi dan nilai tukar Rupiah bukanlah faktor penentu utama yang mempengaruhi return saham pada perusahaan otomotif selama periode penelitian, dan faktor-faktor lain di luar model memiliki pengaruh yang lebih dominan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025