Angka morbiditas dan mortalitas dipengaruhi oleh prevalensi hipertensi pada skala nasional dan global. Dua keluhan paling umum pada penderita hipertensi adalah sakit kepala dan nyeri leher. Terapi relaksasi merupakan salah satu penanganan non-medis bagi penderita tekanan darah tinggi di samping penanganan medis. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah dan MAP pada pasien hipertensi di RS.TK.II Moh Ridwan Meuraksa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metodologi kuasi-eksperimental yang mencakup desain kontrol pretes-postes. Populasi penelitian ini adalah dua puluh pasien hipertensi yang dirawat di RS.TK.II Moh Ridwan Meuraksa. Sepuluh kelompok eksperimen-sepuluh kelompok yang menerima terapi pernapasan dalam dan sepuluh kelompok yang menerima terapi relaksasi-dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel saturasi. Unit Program Ekstensi (SAP) dan lembar observasi digunakan sebagai metode pengumpulan data. Uji-t independen (Mann- Wilney) dan uji-t berpasangan (Wilcoxon) digunakan dalam analisis data. Berdasarkan temuan studi yang membandingkan efek pernapasan dalam dan terapi relaksasi otot progresif terhadap MAP dan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi, dapat dikatakan bahwa kedua pendekatan tersebut memiliki cara unik dalam menurunkan tekanan darah.
Copyrights © 2025