Kebutuhan air terus meningkat seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, salah satunya adalah kebutuhan air irigasi terutama saat musim kemarau. Permasalahan kekeringan di Indonesia membutuhkan alternatif yang mampu meningkatkan efisiensi pemakaian air sehingga penggunaan air untuk irigasi bisa dihemat yaitu berupa irigasi curah (sprinkler irrigation). Irigasi curah mempunyai efisiensi pemakaian air cukup tinggi sehingga perlu diuji dengan standarkoefisien keseragaman ≥85% untuk dapat diaplikasikan di lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan kombinasi tinggi pipa riser dan tekanan pompa. Tinggi pipa riser (T) yang digunakan dalam penelitian yaitu 50, 100 dan 150 cm. Tekanan pompa (P) yang digunakan yaitu 1, 2 dan 3 bar. Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui nilai CU (coefficient uniformity), DU (distribution uniformity) dan perhitungan Eap (Efisiensi penggunaan air). Hasil pengujian jarak pancar terendah didapat pada perlakuan P1T1 yaitu sebesar 166cm dan tertinggi didapat pada perlakuan P3T3 yaitu sebesar 471.67cm. Nilai CU dan Eap terendah terdapat pada perlakuan P1T1 yaitu sebesar 92.46% dan tertinggi pada perlakuan P2T3 yaitu sebesar 97.23%. Nilai DU terendah terdapat pada perlakuan P1T1 yaitu sebesar 88.01% dan tertinggi pada perlakuan P2T3 yaitu sebesar 95.59%. Seluruh kombinasi perlakuan layak untuk diaplikasikan ke lahan karena nilai CU melebihi 85%. Nilai DU dipengaruhi oleh nilai CU, makin besar nilai CU maka nilai DU juga semakin besar. Nilai DU yang tinggi menggambarkan bahwa distribusi penyebaran air makin bagus dan makin merata di tiap wadah penampung. Kata kunci: coefficient uniformity, distribution uniformity, kebutuhan air 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017