Ikan asin merupakan salah satu makanan hasil pengawetan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat pesisir karena daya simpan yang lama, harga yang terjangkau, serta memiliki nilai budaya tersendiri. Di Desa Bontosunggu, ikan asin telah menjadi bagian dari pola konsumsi masyarakat seharihari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan kebiasaan makan ikan asin pada masyarakat Desa Bontosunggu. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan lima orang informan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat masih terbatas pada proses pengolahan tradisional dan risiko kesehatan seperti hipertensi, namun sebagian informan tetap mengonsumsi ikan asin karena faktor kemudahan, harga yang murah, dan ketersediaan yang tinggi. Selain itu, kebiasaan makan ikan asin sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang, dikenal dengan istilah “jaman totoa riolo,” dan hingga kini tetap dipertahankan. Kesimpulannya, meskipun masyarakat menyadari potensi risiko dari konsumsi ikan asin, mereka tetap memilih untuk mengonsumsinya karena pertimbangan ekonomi dan tradisi yang telah mengakar kuat dalam kehidupan mereka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025