Guru memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir dan kebiasaan siswa, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Akan tetapi, peningkatan literasi keuangan di kalangan pendidik masih menghadapi tantangan sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru masih memerlukan pelatihan yang komprehensif di bidang literasi keuangan. Salah satu sekolah yang membutuhkan pelatihan literasi keuangan bagi guru-gurunya adalah SMA. KLM di Kota Bandung. Tim pengabdi Universitas Katolik Parahyangan kemudian menyelenggarakan lokakarya yang bertujuan untuk memperkenalkan konsep literasi keuangan kepada guru-guru SMA. KLM. Rangkaian pengabdian terdiri atas tiga tahapan yakni: (1) menyebarkan kuesioner kepada peserta lokakarya untuk menilai pengenalan calon peserta lokakarya terhadap literasi keuangan serta mengidentifikasi tema lokakarya; (2) berdiskusi dengan kepala sekolah untuk merancang lokakarya; dan (3) pelaksanaan lokakarya. Setelah dilakukan identifikasi kebutuhan, tim pengabdi dan pihak SMA. KLM sepakat untuk mengadakan lokakarya pengenala konsep literasi keuangan dengan berfokus pada menabung (saving), membelanjakan (spending), berinvestasi (investing), dan melindungi (protecting). Pelaksanaan lokakarya menggunakan pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan peserta. Evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai literasi keuangan khususnya dalam empat bidang yakni menabung (saving), membelanjakan (spending), berinvestasi (investing), dan melindungi (protecting).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025