Tuberkulosis (TB) merupakan masalah utama kesehatan global sebagai penyebab utama kematian pada jutaanorang setiap tahun di seluruh dunia setelah Human Immunodeviciency Virus (HIV). Data World Health Organization(WHO) pada tahun 2014  menunjukkan TB membunuh 1,5 juta orang di dunia. Salah satu penyampaian informasiberbasis peta yaitu web SIG yang dapat digunakan sebagai alat yang dapat memperlihatkan masalah kesehatanmasyarakat, terutama masalah kesehatan yang berbasis wilayah atau area. Tujuan  dari penelitian ini untukmelihat gambaran persebaran dan  korelasi kasus TB Paru BTA positif dengan kepadatan penduduk dan kemiskinanpenduduk yang ditinjau dengan menggunakan studi epidemiologi serta untuk melihat tren kasus TB Paru BTApositif  berdasarkan penggunaan aplikasi web Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kota Kendari tahun 2013-2015.Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ekologi dengan pendekatan spasial, dan data dari tahun 2013-2015digunakan untuk melihat tren kasus TB paru BTA positif di Kota Kendari selama 3 tahun terakhir. Populasi dalampenelitian ini yaitu kasus  penderita TB paru BTA positif  yang tercatat di register 15 Puskesmas yang berada di KotaKendari tahun 2013-2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antarakepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk rendah serta jumlah keluarga miskin tinggi dan jumlahkeluarga miskin rendah terhadap kasus TB Paru BTA positif dan secara statistik tidak ada korelasi antara kepadatanpenduduk dan jumlah keluarga miskin dengan Kasus TB Pasru BTA Positif dengan masing-masing nilai r =0,237 dannilai r = 0,168. Selama 3 tahun terakhir terjadi peningkatan kasus setiap tahunnya dimana kasus TB Paru BTA positiflebih di dominasi dengan jenis kelamin laki-laki dan pada usia produktif 15-44 tahun dan mulai menurun ketikamemasuki usia lansia ≥ 65 tahun.Kata Kunci : TB Paru BTA Positif, Kepadatan Penduduk, Keluarga miskin, Web Sistem Informasi Geografis (SIG),Korelasi, Tren
Copyrights © 2016