Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat disebabkan oleh kekurangan zat gizi, salah satunya yaitu kekurangan zat besi. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan modifikasi selingan dari bahan pangan lokal yaitu cookies daun kelor (Moringa Oleifera). Daun kelor memiliki kandungan zat besi yang tinggi sehingga mampu menjadi alternatif selingan pada balita yang tinggi zat besi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh subtitusi tepung daun kelor (Moringa Oleifera) terhadap zat besi dan daya terima cookies. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Terdapat empat taraf perlakuan (P) substitusi yaitu P0 (0%), P1 (2,5%), P2 (5%), dan P3 (7,5%). Uji kadar zat besi menggunakan metode spektrofotometri dengan satuan mg dan daya terima menggunakan uji hedonik dengan 30 panelis agak terlatih. Uji normalitas dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji zat besi dianalisis menggunakan uji Anova One Way dengan uji lanjut berupa uji Duncan untuk mengetahui perbedaan nyata setiap perlakuan. Hasil daya terima dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dengan uji lanjut Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan nyata setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan subtitusi tepung daun kelor (Moringa Oleifera) berpengaruh terhadap kadar zat besi dan daya terima yaitu pada indikator warna, aroma, rasa dan keseluruhan, namun tidak berpengaruh pada tekstur cookies. Kadar zat besi tertinggi pada P3 (7,5%) yaitu sebesar 6.18 mg.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025