Hutan mangrove merupakan ekosistem penting yang menyediakan berbagai jasa ekosistem, namun mengalami tekanan antropogenik yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi jenis dan struktur komunitas mangrove di kawasan ekowisata Hutan Mangrove Kuala Langsa, Aceh. Metode Line-Transect Plot digunakan pada tiga stasiun, yaitu area pertambakan, area komersial, dan area tower mangrove. Data dianalisis berdasarkan kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominansi relatif, serta indeks Shannon-Wiener untuk menilai keanekaragaman. Hasil menunjukkan sebanyak 16 jenis mangrove ditemukan dari 10 genus dan 8 famili. Stasiun 1 (area pertambakan) memiliki nilai indeks keanekaragaman tertinggi (H’ = 1,985) dengan keseragaman tinggi (J’= 0,862) dan dominansi rendah (C < 0,5), mencerminkan komunitas yang stabil dan beragam. Sebaliknya, Stasiun 2 dan 3 menunjukkan keanekaragaman yang lebih rendah (H’ = 0,543 dan 0,877) dengan keseragaman sedang hingga rendah (J’= 0,279 dan 0,422) serta dominansi tinggi akibat dominasi Rhizophora apiculata. Akibat dominansi oleh Rhizophora apiculata, berpotensi mengurangi keanekaragaman hayati secara fungsional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan berkelanjutan, berbasis ekosistem yang mengintegrasikan konservasi mangrove berpotensi meningkatkan keanekaragaman spesies. Implikasi hasil ini menekankan perlunya pengelolaan terpadu yang mempertimbangkan aspek ekologis dan sosial ekonomi guna menjaga keberlanjutan habitat mangrove di Kota Langsa. Kata kunci: diversitas, ekowisata, line-transect plot, mangrove.
Copyrights © 2025