Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kardiometabolik lansia dalam skrining komunitas dengan fokus pada peran Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap risiko dislipidemia. Metode penelitian yang digunakan adalah desain potong lintang (cross-sectional) dengan total sampling pada 40 lansia berusia ≥60 tahun yang mengikuti skrining kesehatan komunitas di Padang Panjang tahun 2024. Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran antropometri, profil lipid, dan tekanan darah, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi dislipidemia sebesar 77,5% pada lansia, dengan prevalensi tertinggi pada kelompok kelebihan berat badan (93,3%) dan obesitas (83,3%), meskipun perbedaan antar kategori IMT tidak signifikan secara statistik (p = 0,105). Nilai IMT berkorelasi positif signifikan dengan kadar trigliserida (r = 0,43; p = 0,005) dan LDL-C (r = 0,34; p = 0,034). Simpulan dari penelitian ini adalah kenaikan IMT berhubungan erat dengan peningkatan risiko dislipidemia, sehingga pengukuran IMT dapat digunakan sebagai alat skrining awal yang efektif untuk mengidentifikasi lansia berisiko tinggi dan memandu intervensi pencegahan sekunder di tingkat komunitas. Kata Kunci: Lansia, Indeks Massa Tubuh, Dislipidemia, Skrining Komunitas, Risiko Kardiometabolik
Copyrights © 2025