Dismenore merupakan salah satu masalah yang umum dialami oleh gadis remaja, gejala yang sering terjadi pada saat dismenore kram di perut bagian bawah yang disertai gejala seperti mual, muntah, pusing, dan sakit kepala. Faktor pendidikan berperan penting dalam menentukan tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi dismenore tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pendidikan terhadap pengetahuan dan perilaku swamedikasi pada wanita yang mengalami dismenore.. Metode penelitian bersifat observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2025. Jumlah subjek penelitian sebanyak 325 responden yang didapat melalui teknik purposive sampling. Kriteria inklusi mencankup : berusia 16 – 27 tahun, menempuh pendidikan SMP, SMA dan tamat SMA, mempunyai pengalaman dismenore, pernah melakukan swamedikasi, dan bersedia menjadi responden telah mengisi kuesioner dan menandatangani lembar informed consent hingga selesai. Hasil responden memiliki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 70,8 %. Responden yang memiliki perilaku swamedikasi pengobatan dismenore juga dalam kategori cukup 73,5 %. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan terhadap pengetahuan serta perilaku (p = 0,000) dan hasil uji ANOVA dua jalan juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pendidikan terhadap pengetahuan dan perilaku swamedikasi dismenore (p = 0,000). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan terhadap pengetahuan serta perilaku swamedikasi dismenore.
Copyrights © 2025