Penelitian yang bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal dengan tingkat stres akademik mahasiswa tingkat akhir menjadi penting, mengingat kompleksitas dan dampak signifikan dari stres ini terhadap kesehatan mental, performa akademik secara keseluruhan, dan bahkan risiko putus kuliah (drop out). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis data yang terkumpul. Populasi studi ini meliputi semua mahasiswa tingkat akhir Program Studi S1 Keperawatan STIKes RS Husada, dengan jumlah total 69 responden. Pemilihan responden dilakukan menggunakan teknik total sampling, yang bertujuan untuk memastikan representasi komprehensif dari seluruh populasi target. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang dirancang untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Analisis data kemudian dilakukan dengan menggunakan uji Spearman Rank, sebuah metode statistik non-parametrik yang sesuai untuk menguji korelasi antar variabel ordinal atau interval yang tidak memenuhi asumsi normalitas distribusi. Hasil penelitian menyoroti stres akademik sebagai masalah signifikan di kalangan mahasiswa tingkat akhir, dengan mayoritas responden melaporkan tingkat stres sedang hingga berat. Studi ini menemukan korelasi antara tingkat stres akademik dan faktor internal seperti pola pikir, kepribadian, dan keyakinan diri. Faktor eksternal seperti tekanan untuk berprestasi, dorongan status sosial, pengaruh dosen pembimbing, keterbatasan waktu, dan ketersediaan referensi juga berperan dalam meningkatkan stres. Temuan ini menekankan perlunya strategi coping yang efektif serta dukungan eksternal yang memadai untuk mengurangi stres akademik yang mahasiswa alami. Tingkat stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor internal dan eksternal.
Copyrights © 2025