Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat penting dimiliki oleh remaja sejak mereka mulai memasuki masa pubertas. Namun, di Indonesia, pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan dukungan pendidikan, seperti melalui kegiatan penyuluhan, untuk mencegah berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Peserta Didik Di SMP Negeri 8 Manado. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan Full Eksperimen Design. Sebanyak 86 sampel diambil secara Porportionarte random sampling dengan variasi Propotional Stratified Random Sampling dari masing-masing siswa kelas VII dan kelas VIII. Peserta didik diberi kuesioner pretest dilanjutkan dengan penyuluhan, dan diberi kuesioner posttest dan untuk Kelompok Kontrol diberikan Kuesioner Pretest dan dilanjutkan dengan kuesioner Posttest. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed rank test. Hasil Penelitian yang didapatkan berdasarkan analisis univariat yaitu sebagian besar responden berusia 13 tahun dan mayoritas berjenis kelamin perempuan (62,8%). Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja sebelum diberikan perlakuan pretest dengan kategori baik (56,8%) dan setelah diberikan perlakuan (90,9%). Analisis bivariat menggunakan Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan Kesehatan Reproduksi P value= 0,000 (<0,05). Kesimpulan Diharapkan kepada sekolah dan puskemas setempat dalam bekerjasama dalam memberikan pengajaran dan Pendidikan kesehatan mengenai Kesehatan reproduksi bagi remaja agar pengetahun mereka mengenai Kesehatan reproduksi bisa lebih baik.
Copyrights © 2025