ABSTRAK Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah kesehatan umum pada wanita, sering kali dipicu oleh kebiasaan yang kurang baik. Tanpa penanganan yang tepat, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius, sehingga upaya pencegahan sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil skrining ISK menggunakan dipstik urin pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di kampus swasta di Jakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi dan sampel dipilih melalui teknik purposive sampling dengan jumlah 53 orang. Variabel independen yang diteliti adalah gaya hidup sedentari dan kebersihan genital (genital hygiene), sedangkan variabel dependennya adalah hasil skrining ISK. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan tes dipstik urin, kemudian dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki hasil skrining nitrit negatif. Namun, hasil uji leukosit esterase menunjukkan trace dan positif. Analisis lebih lanjut tidak menunjukkan hubungan signifikan antara perilaku kebersihan genital maupun gaya hidup sedentari dengan hasil skrining ISK, baik untuk uji leukosit esterase maupun nitrit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun dipstik urin dapat digunakan sebagai alat skrining awal, hasilnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, gold standard untuk diagnosis ISK tetaplah melalui uji kultur urin. ABSTRACT Urinary Tract Infection (UTI) is a common health problem in women, often triggered by poor habits. Without proper management, UTIs can lead to serious complications, making preventive efforts crucial. This study aimed to identify the factors influencing the results of UTI screening using a urine dipstick on female students. This descriptive analytical study used a cross-sectional approach and was conducted at a private university in Jakarta. The study population was female students, and a sample of 53 people was selected using a purposive sampling technique. The independent variables examined were sedentary lifestyle and genital hygiene, while the dependent variable was the result of the UTI screening. Data were collected using questionnaires and urine dipstick tests, then analyzed using a Logistic Regression test at a 5% significance level. The results showed that the majority of the students had negative nitrite screening results. However, the leukocyte esterase test showed trace and positive results. Further analysis found no significant relationship between genital hygiene behavior or sedentary lifestyle and the UTI screening results, for either the leukocyte esterase or nitrite tests. This study concludes that although a urine dipstick can be used as a preliminary screening tool, the results can be influenced by various factors. Therefore, the gold standard for UTI diagnosis remains a urine culture test.
Copyrights © 2025