Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di rumah sakit. Rasio neutrofil terhadap limfosit (Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio/NLR) telah dikenali sebagai biomarker inflamasi yang sederhana dan mudah diakses, namun nilai prediktifnya terhadap kematian pasien sepsis, terutama secara dinamis, masih membutuhkan validasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai prediktif NLR awal rawat inap dan pada hari ke-3 perawatan terhadap mortalitas pasien sepsis. Desain studi observasional retrospektif dilakukan di RS Ngoerah pada pasien dewasa dengan sepsis. Rasio neutrophil limfosit dihitung pada hari pertama dan hari ke-3. Nilai NLR ditransformasi menggunakan logaritma natural (ln) untuk keperluan analisis statistik. Uji Mann-Whitney dan regresi logistik digunakan untuk analisis perbedaan dan prediksi, sementara kurva ROC digunakan untuk mengevaluasi akurasi diskriminatif. Dari 98 pasien yang dianalisis, 53,1% meninggal dan 46,9% sembuh. Terdapat perbedaan signifikan antara nilai lnNLR hari ke-3 antara kelompok hidup dan meninggal (p = 0,001). Regresi logistik menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 adalah prediktor signifikan terhadap mortalitas (OR: 1,77; 95% CI: 1,23–2,54; p = 0,002). Analisis ROC menunjukkan nilai AUC sebesar 0,686, dengan cut-off optimal lnNLR ≥ 2,09 (ekuivalen dengan NLR ≥ 8,08), sensitivitas 78,8%, dan spesifisitas 52,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 memiliki nilai prediktif signifikan terhadap mortalitas pasien sepsis. Pemantauan NLR secara dinamis lebih representatif dibandingkan pengukuran tunggal saat masuk. Penggunaan NLR sebagai alat bantu klinis prediksi kematian sangat aplikatif, terutama di fasilitas dengan keterbatasan sumber daya. Studi prospektif multi-senter diperlukan untuk konfirmasi lebih lanjut.
Copyrights © 2025