Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi yang dapat memberikan keseimbangan terbaik antara kekuatan mekanik, ketahanan terhadap air, dan laju degradasi. Penelitian ini dirancang menggunakan metode eksperimental dengan formulasi pati limbah kentang sebagai bahan utama (1.5%, 2.5% dan 3.5% b/v), penambahan kitosan, gliserol sebagai plasticizer, serta asam sitrat sebagai agen crosslinking. Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan metode casting, dimana larutan pati dan kitosan dicampur bersama gliserol dan asam sitrat, kemudian dicetak dan dikeringkan pada suhu terkontrol hingga terbentuk lembaran film bioplastik. Karakterisasi material meliputi pengukuran ketebalan, laju transmisi uap air (WVTR), biodegradabilitas, kekuatan tarik, dan elongasi. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pati berpengaruh pada kenaikan ketebalan film dan kekuatan tarik, namun cenderung menurunkan nilai elongasi. Laju transmisi uap air menurun seiring peningkatan kandungan pati, mengindikasikan peningkatan kemampuan sebagai penghalang uap air. Semua variasi bioplastik terurai dalam tanah lembap dalam waktu relatif singkat. Formulasi pati 3.5% menunjukkan karakteristik terbaik dalam hal kekuatan mekanik, dan sifat penghalang uap air, sehingga dinilai paling potensial untuk aplikasi kemasan pangan.
Copyrights © 2025