Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong Generasi Z untuk semakin aktif berinvestasi saham. Namun, keterbatasan pengalaman membuat mereka rentan terhadap bias perilaku, seperti overconfidence, yang memengaruhi frekuensi trading. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh overconfidence, self-attribution bias, dan kesuksesan masa lalu terhadap frekuensi trading saham. Metode kuantitatif digunakan dengan data primer dari 200 responden yang diperoleh melalui purposive sampling dan kuesioner daring. Analisis dilakukan menggunakan regresi Partial Least Squares (PLS) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overconfidence dan kesuksesan masa lalu berpengaruh signifikan terhadap frekuensi trading. Sementara itu, self-attribution bias dan kesuksesan masa lalu memengaruhi frekuensi trading secara tidak langsung melalui overconfidence sebagai variabel mediasi. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman perilaku investasi generasi muda serta menjadi dasar pengembangan strategi edukasi keuangan yang lebih adaptif .Kata Kunci: investasi, bias perilaku, overconfidence, atribusi diri, kesuksesan masa lalu
Copyrights © 2025