Background: Occupational safety and health (OHS) is a crucial aspect in creating a safe work environment, particularly in high-risk jobs such as distribution substation maintenance. Purpose: To analyze potential hazards for PLN distribution substation maintenance workers using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method. Method: This quantitative research used a descriptive approach. The sample size for this study was 35 workers selected using exhaustive sampling. Data collection instruments included risk identification observation sheets, interviews, and documentation. Data analysis techniques used univariate analysis and the FMEA method. Results: Thirty-one potential risks were identified, 10 of which had RPN values above the average (RPN>26), categorized as the highest risk. The highest risk was found in the coordination of outage requests, with an RPN of 100. Risk control is recommended based on the hierarchy of controls: elimination, substitution, engineering, administrative control, and personal protective equipment (PPE). Conclusion: The potential hazards in the PLN distribution substation maintenance work area using the FMEA method found that each stage has the potential for significant hazards and work safety risks. Keywords: Hazard Potential, FMEA, Distribution Substation. Pendahuluan: Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, khususnya pada pekerjaan berisiko tinggi seperti pemeliharaan gardu distribusi. Tujuan: Untuk menganalisis potensi bahaya (hazard) pada pekerja bagian pemeliharaan gardu distribusi PLN menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang pekerja yang dipilih menggunakan teknik exhaustive sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi lembar observasi identifikasi risiko, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan metode FMEA. Hasil: Ada 31 potensi risiko yang ditemukan dan 10 di antaranya memiliki nilai RPN di atas nilai rata-rata (RPN> 26) yang dikategorikan sebagai risiko paling berisiko terjadi. Risiko tertinggi ditemukan pada kegiatan koordinasi minta padam dengan nilai RPN sebesar 100. Pengendalian risiko direkomendasikan berdasarkan hirarki pengendalian yaitu eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, pengendalian administratif, dan APD. Simpulan: Potensi bahaya yang ada di area pekerjaan pemeliharaan gardu distribusi PLN menggunakan metode FMEA ditemukan bahwa setiap tahap memiliki potensi bahaya dan risiko keselamatan kerja yang signifikan. Kata Kunci: FMEA, Gardu Distribusi, Potensi Hazard.
Copyrights © 2025