Penelitian ini mengkaji faktor-faktor penyebab campur kode dalam tuturan tokoh film A True Story of a Fighter Laura. Data berupa 100 tuturan bercampur kode diperoleh melalui teknik simak, catat, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan kerangka teori Suandi (2014) tentang faktor penyebab campur kode. Setiap data dikategorikan sesuai faktor yang melatarbelakangi kemunculannya, lalu ditafsirkan dalam konteks sosial dan komunikasi antar tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisipan kosakata bahasa Inggris dalam kalimat berbahasa Indonesia merupakan bentuk campur kode yang dominan. Faktor penggunaan istilah populer (36 data) banyak muncul pada konteks interaksi remaja perkotaan, sedangkan faktor fungsi dan tujuan (20 data) serta topik (18 data) menunjukkan bahwa campur kode dipakai untuk menekankan maksud atau menyesuaikan dengan tema percakapan. Faktor lain, seperti pribadi pembicara, membangkitkan rasa humor, modus pembicara, keterbatasan kode, mitra bicara juga muncul meskipun jumlahnya lebih sedikit. Temuan ini menegaskan bahwa campur kode tidak semata-mata dipicu keterbatasan kosakata, melainkan strategi komunikatif yang digunakan tokoh untuk menyesuaikan diri dengan situasi, mitra tutur, dan identitas sosial. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran lebih terarah mengenai bagaimana faktor sosial-budaya memengaruhi pilihan bahasa dalam media populer.
Copyrights © 2025