Kemunculan teknologi blockchain telah mengubah proses bisnis dan keuangan, menawarkan transparansi dan efisiensi sambil sekaligus memperkenalkan tantangan baru bagi profesi audit. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh auditor dalam menerapkan Audit Berbasis Risiko (RBA) dalam konteks teknologi blockchain di Indonesia. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari 75 auditor profesional melalui kuesioner terstruktur yang diukur dengan skala Likert 5 poin. Data diproses dan dianalisis menggunakan SPSS versi 25, termasuk uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda. Temuan menunjukkan bahwa keempat variabel independen—verifikasi bukti audit, kompetensi teknologi, kesiapan regulasi, dan keamanan data—memiliki efek positif yang signifikan terhadap tantangan penerapan RBA dalam lingkungan blockchain. Di antara faktor-faktor tersebut, keamanan data dan privasi muncul sebagai faktor dominan yang mempengaruhi persepsi auditor. Model ini menjelaskan 68,2% varians dalam tantangan RBA. Hasil ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis, menekankan perlunya pembaruan regulasi, pelatihan profesional, dan adaptasi teknologi untuk memperkuat efektivitas praktik audit di era blockchain di Indonesia.
Copyrights © 2025