Penyebaran berita palsu (fake news) di media sosial meningkat pesat selama pandemi COVID-19, seiring dengan tingginya intensitas penggunaan internet oleh masyarakat. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, menjadi kelompok paling terdampak akibat paparan informasi yang tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fake news terhadap tingkat stres yang dialami oleh Generasi Z di Provinsi Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei melalui kuesioner daring yang disebarkan kepada 417 responden, dipilih melalui teknik non-probability sampling. Instrumen penelitian mencakup skala fake news dan Perceived Stress Scale (PSS-10) yang dimodifikasi, dengan pengukuran menggunakan skala Likert. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item instrumen layak digunakan. Analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variabel fake news berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat stres (β = 0,443, p < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,180. Artinya, 18% variasi stres pada Generasi Z dapat dijelaskan oleh paparan fake news. Temuan ini menegaskan bahwa maraknya informasi palsu di media sosial berdampak nyata terhadap kesehatan mental generasi muda, khususnya di tengah situasi krisis informasi seperti pandemi.
Copyrights © 2025