The rapid development of information and communication technology has transformed how people perform activities, including business transactions. This study aims to analyze the influence of perceived ease of use, perceived usefulness, and perceived risk on the intention to use e-commerce. The theoretical framework is based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Perceived Risk Theory. Data were collected through questionnaires distributed to 119 Accounting students at Universitas Brawijaya and analyzed using multiple linear regression with IBM SPSS 29. The findings indicate that perceived ease of use and perceived usefulness significantly affect the intention to use e-commerce, highlighting the importance of simplicity and efficiency in encouraging technology adoption. In contrast, perceived risk does not significantly influence intention, suggesting that risks such as fraud or product mismatches are not major barriers for users. This study validates TAM and provides practical insights for businesses to improve e-commerce platforms, particularly by focusing on ease of use and utility. Future research should explore additional factors like trust and user experience to deepen the understanding of e-commerce adoption. Abstrak Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah cara manusia beraktivitas, termasuk dalam transaksi bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, dan persepsi risiko terhadap niat menggunakan e-commerce. Kerangka teori yang digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Perceived Risk Theory. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 119 mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan IBM SPSS 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan kegunaan berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan e-commerce. Hal ini menegaskan pentingnya fitur yang sederhana dan manfaat efisiensi dalam mendorong adopsi teknologi. Sebaliknya, persepsi risiko tidak berpengaruh signifikan, menunjukkan bahwa risiko seperti penipuan atau ketidaksesuaian produk bukan hambatan utama. Penelitian ini berkontribusi pada validasi TAM dan memberikan wawasan praktis bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan layanan e-commerce, terutama terkait kemudahan dan kegunaan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor lain seperti kepercayaan dan pengalaman pengguna guna memperluas pemahaman tentang adopsi e-commerce.
Copyrights © 2025