Ketimpangan produksi pangan strategis menjadi tantangan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, terutama di wilayah kepulauan seperti Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan menganalisis distribusi dan tingkat ketimpangan produksi tujuh komoditas pangan utama, yaitu padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau. Data diperoleh dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik tahun 2023 dan dianalisis melalui tabulasi, klasifikasi kuartil, pemetaan tematik menggunakan QGIS, serta perhitungan rasio kuartil ketiga terhadap kuartil pertama (Q3/Q1). Rasio ini digunakan untuk menggambarkan ketimpangan dengan cara membandingkan produksi wilayah kategori tinggi (Q3) dan rendah (Q1), di mana nilai yang lebih besar menunjukkan kesenjangan semakin lebar antarwilayah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produksi padi, jagung, dan ubi kayu terkonsentrasi di kabupaten daratan utama seperti Konawe, Kolaka, dan Bombana, sedangkan wilayah kepulauan seperti Wakatobi dan Konawe Kepulauan hanya menyumbang produksi dalam jumlah sangat kecil. Nilai Q3/Q1 yang tinggi pada ubi kayu (25.4), padi (24.0), dan jagung (19.0) menandakan kesenjangan produksi yang tajam. Temuan ini menegaskan perlunya kebijakan pembangunan pertanian yang memperhatikan variasi geografis serta berfokus pada penguatan kapasitas wilayah berproduksi rendah guna mendukung ketahanan pangan yang lebih merata dan berkelanjutan. Kata kunci: ketahanan pangan, distribusi produksi, ketimpangan regional, analisis rasio kuartil, pemetaan spasial
Copyrights © 2025