Kawasan Heritage Gajah Mada, yang terletak di pusat Kota Denpasar, menghadapi tantangan modernisasi yang memengaruhi keberlanjutan fungsi dan nilai historisnya. Penelitian ini mengkaji implementasi adaptive reuse pada bangunan komersial di kawasan tersebut, dengan fokus pada prinsip dasar dan implikasinya terhadap pelestarian serta pengembangan kota. Metode yang digunakan adalah kualitatif komparatif, dengan membandingkan variabel-variabel terkait transformasi fisik dan fungsional bangunan sejak sebelum terjadinya perubahan dengan kondisi terkini. Hasil penelitian menunjukkan dominasi penerapan teknik replacement atau penggantian elemen fisik bangunan dan ruang dalam di Kawasan Heritage Gajah Mada Denpasar yang menyesuaikan dengan fungsi baru bangunan tanpa merubah keseluruhan fisik bangunan. Selain itu, diketahui adanya kriteria desain yang tetap dijaga dalam transformasi bentuk bangunan dengan pendekatan adaptive reuse di kawasan ini, meliputi nilai budaya dan peraturan setempat; akulturasi budaya Bali, Tionghoa dan Kolonial Belanda yang tercermin pada gaya bangunan, serta mempertahankan fungsi komersial bangunan. Temuan ini menegaskan bahwa adaptive reuse tidak hanya berperan dalam pelestarian visual dan arsitektural, tetapi juga dalam mengakomodasi perubahan sosial dan ekonomi di kawasan heritage perkotaan.
Copyrights © 2025