Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana keunggulan kompetitif bisnis pertambangan batu bara Indonesia dipengaruhi oleh teknologi hijau dan modal intelektual hijau (GIC). Berdasarkan data sekunder dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan dari sembilan bisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2020 dan 2023, penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Temuan analisis menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif secara signifikan dipengaruhi secara negatif oleh teknologi hijau dan modal intelektual hijau. Teknologi hijau dan GIC memiliki nilai-t masing-masing -2,875 dan -4,531, yang lebih tinggi dari t-tabel sebesar 2,032. Hal ini menunjukkan bagaimana pertumbuhan penggunaan GIC dan teknologi hijau tanpa integrasi strategis sebenarnya dapat membuat perusahaan kurang kompetitif. Hanya 13,4% dari fluktuasi keunggulan kompetitif dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, menurut koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,134. Studi ini menyoroti betapa pentingnya menggabungkan strategi hijau yang dikembangkan dengan baik untuk memberikan dampak positif terhadap keunggulan kompetitif jangka panjang bisnis.
Copyrights © 2025