Penggunaan teknik breath-hold dan respiratory triggering dapat mencegah pergerakan pernapasan yang menyebabkan artefak pada hasil citra pemeriksaan Magnetic Resonance Cholangio Pancreatography (MRCP) saat mengevaluasi informasi anatomi cabang bilier, kandung empedu serta patologinya seperti cholelithiasis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan informasi citra hasil pemeriksaan MRCP pada potongan coronal T2 SSFSE dengan teknik breath-hold dan respiratory triggering pada kasus cholelithiasis. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif memanfaatkan data primer hasil pemeriksaan MRCP dari 10 pasien dengan kasus cholelithiasis di tahun 2023. Hasilnya memperlihatkan informasi citra MRCP yang berbeda secara keseluruhan pada citra anatomi potongan coronal T2 SSFSE di antara teknik breath-hold dan respiratory triggering. Teknik respiratory triggering menampilkan citra MRCP potongan coronal T2 SSFSE lebih baik dengan nilai mean pada setiap anatomi lebih besar dibandingkan teknik breath-hold. Kedua teknik ini memunculkan jenis artefak motion dan ghosting. Kesimpulannya adalah teknik respiratory triggering memberikan informasi citra MRCP kasus cholelithiasis lebih baik daripada teknik breath-hold. Ada perbedaan informasi citra anatomi potongan coronal T2 SSFSE di antara kedua teknik tersebut dan keduanya memiliki artefak motion dan ghosting.
Copyrights © 2025