Penelitian ini bertujuan mengevaluasi persepsi publik di Indonesia terhadap isu metaverse melalui analisis sentimen berbasis text mining. Metaverse, yang memadukan media sosial, permainan daring, augmented reality (AR), virtual reality (VR), serta aset digital seperti cryptocurrency, semakin mendapat perhatian sejak pengumuman perubahan nama Facebook menjadi Meta pada tahun 2021 dan memunculkan beragam opini publik. Data diperoleh dari Twitter (X) dan dianalisis menggunakan dua algoritma klasifikasi teks, yaitu Naïve Bayes dan Support Vector Machine (SVM). Dalam penerapannya, Naïve Bayes menggunakan fungsi MultinomialNB, sedangkan SVM dijalankan dengan LinearSVC yang lebih sesuai untuk data teks berdimensi tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SVM memberikan kinerja lebih baik dengan akurasi 78,3% dan Macro-F1 78,3%, dibandingkan Naïve Bayes yang memperoleh akurasi 72,4% dan Macro-F1 sebesar 60,2%. Selain itu, SVM lebih seimbang dalam mengenali seluruh kelas sentimen, khususnya kategori negatif, sementara Naïve Bayes tetap relevan sebagai baseline karena kesederhanaan dan efisiensinya. Penelitian ini berkontribusi dalam menyajikan perbandingan komparatif kedua algoritma pada analisis sentimen metaverse di Indonesia, sekaligus membuka ruang bagi pengembangan metode yang lebih mutakhir pada studi berikutnya.
Copyrights © 2025