Penelitian ini menegaskan peran strategis minyak kelapa sawit sebagai komoditas devisa terbesar Indonesia dan pilar utama perdagangan internasional, khususnya dengan India sebagai importir utama, di mana ekspor pada 2023 mencapai 5.406,9 ton (BPS). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh harga dunia, nilai tukar rupiah–dolar AS, dan jumlah produksi terhadap ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia ke India. Metode kuantitatif berbasis positivisme digunakan dengan data sekunder time series 2010–2023 yang diperoleh dari BPS, World Bank, Bank Indonesia, GAPKI, dan UN Comtrade. Analisis regresi linier berganda disertai uji asumsi klasik meliputi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Hasil menunjukkan harga dunia berpengaruh signifikan terhadap ekspor CPO ke India, sementara nilai tukar dan produksi tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini berbeda dengan sebagian studi sebelumnya yang menekankan peran nilai tukar dan produksi, sehingga memberikan kebaruan dari sisi variabel dan fokus wilayah. Hasil penelitian dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan dan pelaku industri dalam merumuskan strategi ekspor minyak sawit Indonesia.
Copyrights © 2025