Latar belakang: Pengetahuan orang tua tentang merawat anak dengan thalasemia sangat diperlukan dalam upaya melakukan pencegahan secara dini terjadinya komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan thalasemia. Thalasemia penyakit menahun yang diturunkan secara genetik, yang menyebabkan tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah yang normal sehingga sel darah merah mudah rusak dan berumur kurang dari 120 hari sehingga mengakibatkan anemia. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak di Ruang ODC Thalasemia RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metodologi Penelitian: deskripsif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 37 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan bivariat menggunakan kendall’s Tau. Hasil Penelitian: rerata umur responden 38,51 ± 4,981 tahun dan rerata hemoglobin pre transfusi pada anak thalasemia sebesar 8,489 ± 0,8442 mg/dL. Sebagian besar adalah perempuan (67,6%), memiliki tingkat pendidikan SMA (54,1%), bekerja swasta (81,1%). Mayoritas penghasilan responden adalah < Rp 1.000.000 perbulan (54,1%) dan lama anak menjalani transfusi darah mayoritas > 3 tahun (81,1%). Pengetahuan orang tua tentang thalasemia adalah baik (54,1%), kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak adalah patuh (78,4%). Analisis bivariat diperoleh p value sebesar 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: ada hubungan pengetahuan orang tua dengan kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak di Ruang ODC thalasemia RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kata kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Transfusi Darah, Thalasemia, One Day Care
Copyrights © 2024