Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang ditandai dengan adanya mikroorganisme patogen di dalam urin, kandung kemih, uretra, ginjal, atau prostat. Penyebab ISK adalah 95% karena bakteri, sementara 5% sisanya disebabkan oleh mikroorganisme lain. Gejala ISK meliputi keinginan untuk buang air kecil meskipun kandung kemih kosong, atau nyeri saat buang air kecil. Standar emas untuk penegakan diagnosis dan terapi ISK adalah melalui kultur urin Tujuan: Mengetahui jenis bakteri penyebab ISK dan pola sensitivitasnya terhadap antibiotik. Metode: Penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional. Data 30 sampel urin pasien ISK di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten yang diperiksa untuk kultur dan sensitivitas terhadap antibiotik pada bulan Oktober-Desember 2023. Identifikasi bakteri menggunakan alat Matrix Assisted Laser Desorption Ionization Time Of Flight (MALDI TOF). Sensitivitas antibiotik menggunakan alat BD Phoenix, dengan interpretasi hasil sensitif, intermediet, atau resisten sesuai standar CLSI. Hasil: Dari 30 sampel urin, ditemukan 37 isolat bakteri. Bakteri penyebab ISK meliputi Escherichia coli (32,43%), Klebsiella pneumoniae (16,22%), dan Enterococcus faecalis (10,81%). Escherichia coli sensitif terhadap Amikasin (100%), Meropenem (70%), Imipenem (75%), dan Piperasilin/Tazobaktam (75%). Klebsiella pneumoniae sensitif terhadap Amikasin (100%), Imipenem (83%), Meropenem (67%), Gentamisin (67%), dan Piperasilin/Tazobaktam (67%). Enterococcus faecalis sensitif terhadap Ampisilin (100%), Linezolid (100%), Penisilin (75%), dan Vankomisin (75%). Kesimpulan: Bakteri penyebab ISK yang ditemukan pada urin pasien ISK adalah Escherichia coli (32,43%), Klebsiella pneumoniae (16,22%), Enterococcus faecalis (10,81%). Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae sensitif 100% terhadap Amikasin, sementara Enterococcus faecalis sensitif 100% terhadap Ampisilin dan Linezolid
Copyrights © 2024