Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah lansia di Indonesia, khususnya mereka yang mengalami pra-demensia dan demensia, yang membutuhkan hunian ramah lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku dan pola aktivitas lansia di rumah tinggal, serta merumuskan prinsip arsitektur perilaku yang mendukung kebutuhan mereka. Metode penelitian menggunakan behavioral mapping dengan pendekatan kualitatif deskriptif, memetakan aktivitas lansia di berbagai ruang seperti kamar tidur dan ruang makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan rentang umur 60-76 tahun masih dapat beraktivitas meskipun dengan beberapa keterbatasan. Variasi ketahanan lansia dipengaruhi oleh desain ruang dan bangunan yang beragam, sementara kenyamanan pada ruang tertentu membantu mereka mengekspresikan diri dan bersantai. Kesimpulannya, perlu ada pengkajian mendalam terkait tata letak perabot yang mendukung ingatan lansia, serta desain hunian yang lebih inklusif untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis mereka. Usulan peningkatan desain dengan fasilitas yang secara fisik dapat membantu lansia, peningkatan kesmananan dan kenyamanan pad ruang yang sering menjadi tempat lansia singgah, dan desain berkaitan layout dan warna material yang penting untuk ingatan dan penglihatan terbatasnya lansia.
Copyrights © 2025