Hemoglobin (Hb) merupakan indikator penting untuk menilai kondisi kesehatan karena berperan dalam transportasi oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Metode pengukuran Hb yang umum digunakan saat ini bersifat invasif, membutuhkan pengambilan sampel darah yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, risiko infeksi, serta memerlukan waktu dan biaya tambahan. Penelitian ini bertujuanmengembangkan perangkat pengukur kadar hemoglobin secara non-invasif menggunakan sensor MAX30102 dan algoritma machine learning regresi linier. Sensor mendeteksi intensitas cahaya merah (Red) dan inframerah (IR) pada ujung jari, yang selanjutnya digunakan sebagai input dalam model prediksi kadar Hb. Model regresi linier yang digunakan memiliki persamaan: Hb = 0,19118 + 0,02011 × IR – 0,0030 × Red. Hasil evaluasi menunjukkan kombinasi sinyal rata-rata IR dan Red memberikan performa terbaik dengan MAE sebesar 0,939, MSE 1,325, RMSE 1,151, serta koefisien korelasi sebesar 0,643. Rata-rata galat antara hasil prediksi perangkat non-invasif terhadap metode invasif adalah 2,66%. Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat non-invasif berbasis regresi linier dapat menjadi alternatif yang akurat, nyaman, dan efisien untuk pemantauan kadar hemoglobin.Kata kunci— hemoglobin, machine learning, non invasif, regresi linier.
Copyrights © 2025