Tongkat konvensional yang digunakan oleh penyandang tunanetra memiliki keterbatasan dalam mendeteksi rintangan di luar jangkauan bawah, seperti halangan di depan dada atau kepala. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, dikembangkan sebuah sistem tongkat pintar berbasis Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan Raspberry Pi 4, sensor ultrasonik HC-SR04, modul GPS Neo-6M, dan modem USB 4G. Penelitian ini berfokus pada pengujian perangkat keras untuk memastikan bahwa seluruh komponen bekerja secara optimal dalam mendukung navigasi dan keamanan pengguna. Pengujian dilakukan pada empat aspek utama, yaitu akurasi pembacaan jarak, ketepatan pelacakan lokasi, kestabilan pengiriman data menggunakan jaringan seluler, dan efisiensi konsumsi daya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor ultrasonik mampu mendeteksi rintangan dengan tingkat akurasi hingga 92%, modul GPS berhasil mengirimkan data lokasi secara real-time dengan deviasi hanya 3–5 meter, dan sistem dapat beroperasi hingga 4 jam menggunakan baterai berkapasitas 10.000 mAh. Sementara itu, modem USB 4G mampu mengirimkan data secara stabil dengan latensi rata-rata 2–4 detik. Berdasarkan hasil ini, tongkat pintar yang dirancang dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan mobilitas dan kemandirian tunanetra dalam aktivitas sehari-hari.Kata kunci— tongkat pintar, IoT, Raspberry Pi, HC-SR04, GPS Neo-6M, modem USB 4G
Copyrights © 2025