Pembelajaran budaya lokal di sekolah dasarmasih didominasi oleh media konvensional seperti buku dangambar. Hal ini menyulitkan siswa, khususnya yang lambatbelajar, dalam memahami tokoh wayang dalam mata pelajaranBudaya Banyumasan. Dibutuhkan media pembelajaraninteraktif yang mempermudah pengenalan karakter wayang.Sistem yang dirancang memiliki masukan berupa penandavisual dan keluaran berupa model karakter wayang dalambentuk visual dan suara penjelasan. Materi budaya lokal sepertiwayang penting dikenalkan sejak dini untuk menumbuhkanrasa cinta budaya. Namun, keterbatasan media pembelajaranmenyebabkan siswa kurang antusias. Beberapa metode sepertidiskusi kelompok dan kolase sudah diterapkan, namun masihbelum membantu sebagian siswa membedakan karakterwayang. Dibutuhkan solusi yang lebih menarik dan mendukungberbagai gaya belajar siswa. Solusi yang dikembangkan adalahaplikasi berbasis Android dengan teknologi Augmented Reality.Aplikasi ini menampilkan sebelas karakter wayang dalambentuk visual flat 3D dan tambahan penjelasan berupa audio,dengan metode Multimedia Development Life Cycle yang terdiridari enam tahap: konsepsi, desain, pengumpulan materi,pembuatan, pengujian, dan distribusi. Pengujian sistemdilakukan menggunakan Black Box Testing dan UserAcceptance Testing. Aplikasi yang dikembangkan mampumengenali penanda dengan baik dan seluruh fitur berjalantanpa kendala. Pengujian menunjukkan tingkat kepuasanpengguna sebesar 96,46%. Aplikasi dinilai menarik, mudahdigunakan, dan membantu siswa memahami perbedaan antarkarakter wayang.Kata kunci — Teknologi Augmented Reality, Budaya Wayang,Pendidikan Dasar, Multimedia Development Life Cycle, Aplikasi,Sistem Operasi Android
Copyrights © 2025