Aktivitas menjahit yang dilakukan secaraberulang dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkankeluhan fisik, terutama bila lingkungan kerja tidakergonomis. Merry Konveksi di Lampung Utara mengalamikondisi tersebut, ditandai dengan tingginya keluhan fisikpada penjahit. Penelitian ini menggunakan pendekatandeskriptif kuantitatif dengan metode Rapid Entire BodyAssessment (REBA) dan Maynard Operation SequenceTechnique (MOST). REBA digunakan untuk menilai risikopostur kerja, sedangkan MOST untuk mengukur efisiensiwaktu kerja. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesionerNordic Body Map, dan pengukuran antropometri padasepuluh pekerja. Hasil awal menunjukkan skor REBA ratarata 10 (kategori risiko tinggi) dan ditemukannya waktu tidakproduktif akibat gerakan tidak efisien. Setelah dilakukanredesain stasiun kerja berdasarkan data antropometri danpengaturan ulang alat, skor REBA menurun menjadi 4 danefisiensi waktu meningkat sebesar 14,91%. Kesimpulanmenunjukkan bahwa perbaikan postur kerja melaluipendekatan ergonomi mampu menurunkan keluhan fisik danmeningkatkan efektivitas kerja. Temuan ini menekankanpentingnya ergonomi dalam desain stasiun kerja, terutamabagi usaha kecil, untuk mendukung produktivitas sekaligusmenjaga kesehatan jangka panjang pekerja.Kata kunci— Desain Ulang Stasiun Kerja, Ergonomi, IndustriKonveksi, MOST, REBA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025