Latar Belakang: Pasien dengan HIV/AIDS seringkali menghadapi penurunan kualitas hidup akibat tantangan fisik, psikologis, dan sosial yang kompleks. Penurunan fungsi imun menjadi aspek sentral yang berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas, serta berdampak pada kesejahteraan pasien. Intervensi suportif seperti pemberian suplemen imunomodulator menjadi relevan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kualitas hidup. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh pemberian suplemen imunomodulator terhadap kualitas hidup pasien HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pre-posttest with control group. Sampel berjumlah 60 pasien HIV/AIDS yang terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 30) yang menerima suplemen imunomodulator selama 12 minggu, dan kelompok kontrol (n = 30) yang hanya mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) standar. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling di klinik VCT Jawa Timur. Instrumen penelitian menggunakan WHOQOL-HIV BREF versi Indonesia. Analisis data dilakukan dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan pada skor kualitas hidup kelompok intervensi setelah pemberian suplemen imunomodulator (p < 0,001) pada domain fisik, psikologis, dan sosial. Perbedaan signifikan juga ditemukan antara kelompok intervensi dan kontrol (p < 0,005) pada domain-domain tersebut. Kesimpulan: Suplemen imunomodulator terbukti efektif meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS, sehingga berpotensi menjadi terapi ajuvan dalam manajemen HIV/AIDS berkelanjutan. Kata Kunci: Suplemen imunomodulator, kualitas hidup, HIV/AIDS, terapi ajuvan, WHOQOL-HIV
Copyrights © 2025