Metoda soldering untuk menggabungkan pipa alumunium merupakan suatu inovasi yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk membuat suatu produk atau komponen karena aluminium adalah salah satu material yang sulit disambung dengan las api. Penelitian ini bertujuan untuk menyambung pipa alumunium dengan diameter 16 mm dan tebal 1mm menggunakan metoda soldering dengan filler alusol. Penelitian ini juga menganalisis kekuatan sambungan soldering. Tipe sambungan dibuat ada dua yaitu sambungan sejajar dan sambungan T. Analisis kekuatan dilakukan dengan uji tarik, sedangkan foto mikro dilakukan untuk mengetahui perubahan struktur mikro pada material. Pengujian mengunakan standar ASTM E8M untuk kekuatan tarik, dan ASTM E3 untuk struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil soldering berbeda sambungan mengalami patahan pada daerah soldering. Pada pengujian tarik sambungan T-joint memiliki rata-rata tegangan tarik sebesar 10,959 N/mm2 dan rata-rata regangan yang dihasilkan 3,93%. Pengujian tarik sambungan butt joint memiliki rata-rata tegangan yang dihasilkan 3,124 N/mm2 dan rata-rata tegangan yang dihasilkan 3,9 %. Struktur mikro pada daerah HAZ alumunium terlihat mengalami pengecilan butir karena pengaruh suhu pemanasan dan karakteristik pada material, sedangkan pada daerah soldering atau filler metal menghasilkan besaran butir halus Karena pengaruh filler dan pemanasan saat proses soldering.
Copyrights © 2023