<![CDATA[Studi ini bertujuan untuk mengklarifikasi dampak aksi boikot, persepsi risiko, dan sentimen pasar terhadap kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk. Studi ini didasarkan pada tinjauan tekanan eksternal yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar akibat faktor-faktor sosial ekonomi yang mencakup dampak boikot terhadap reputasi dan profitabilitas perusahaan. Data untuk studi ini dikumpulkan dari kuisioner terhadap 126 partisipan dan laporan keuangan tahunan PT Unilever Indonesia Tbk untuk periode 2019-2023. Pendekatan regresi linier berganda dipilih untuk mengukur keterkaitan variabel independen berhubungan dengan variabel dependen (aksi boikot, persepsi risiko, dan sentimen pasar) dan variabel dependen (kinerja keuangan yang diukur dengan Net Profit Margin). Studi ini menunjukkan bahwa aksi boikot (β=-0,141; p= 0,000) dan sentimen pasar (β= -0,112; p= 0,002) memiliki dampak signifikan terhadap kinerja keuangan, sementara persepsi risiko (β=0,040; p = 0,322) tidak. Namun, studi ini juga menegaskan bahwa aksi boikot, persepsi risiko, dan sentimen pasar memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk secara simultan. Temuan-temuan ini menyajikan panduan efektif bagi para manajemen perusahaan untuk mengembangkan strategi untuk mengelola risiko eksternal dan menjaga stabilitas keuangan dalam lingkungan pasar yang terus berubah. Studi ini juga memberikan kontribusi teoritis memperluas wawasan tentang keterkaitan antara isu sosial, persepsi risiko, serta dinamika pasar terhadap keberlanjutan kinerja bisnis perusahaan.]]>
Copyrights © 2025
