Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satu contohnya adalah Seblak Kanza Prasmanan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang menawarkan keunikan melalui sistem prasmanan dan cita rasa khas. Namun demikian, usaha ini masih menghadapi berbagai kendala, antara lain keterbatasan literasi digital, strategi pemasaran yang sederhana, pengelolaan keuangan manual, keterbatasan tenaga kerja, serta akses permodalan yang terbatas. Melalui program pengabdian masyarakat, telah dilaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan berupa pelatihan pemasaran digital, pendampingan produksi, pelatihan manajemen sumber daya manusia, pengenalan aplikasi pencatatan keuangan sederhana, serta sosialisasi mengenai alternatif akses permodalan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya dampak positif, seperti peningkatan jangkauan promosi, efisiensi produksi, kinerja sumber daya manusia yang lebih terorganisir, transparansi dalam pencatatan keuangan, serta inisiasi kerja sama pendanaan dengan koperasi lokal. Temuan ini menegaskan bahwa strategi berbasis digitalisasi dan penerapan manajemen sederhana dapat menjadi solusi efektif bagi UMKM kuliner dalam menghadapi tantangan usaha. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing Seblak Kanza Prasmanan serta menjadi model inspiratif bagi UMKM sejenis di tengah era transformasi digital.
Copyrights © 2025