Abstract: Perkembangan pesat dan penetrasi Kecerdasan Artifisial (AI), khususnya AI generatif seperti ChatGPT dan Midjourney, ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari telah menciptakan sebuah disrupsi digital yang signifikan. Fenomena ini, di satu sisi, membuka peluang luar biasa untuk inovasi dan produktivitas, namun di sisi lain, melahirkan kesenjangan pemahaman (literasi) yang krusial di tengah masyarakat umum. Kesenjangan ini berisiko meningkatkan kerentanan publik terhadap misinformasi, eksploitasi data, bias algoritmik, serta ketidaksiapan dalam menghadapi transformasi pasar kerja. Menjawab tantangan tersebut, artikel konseptual ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengusulkan sebuah kerangka kerja literasi AI yang komprehensif, terstruktur, dan adaptif sebagai model program pengabdian edukatif. Kerangka kerja ini dirancang bukan untuk melatih masyarakat menjadi pakar AI, melainkan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan esensial agar dapat menavigasi era AI secara cerdas, etis, dan kritis. Model yang diusulkan terdiri dari empat pilar fundamental: (1) Fondasi Konseptual AI, yang membahas definisi, cara kerja, dan jenis-jenis AI secara sederhana; (2) Etika dan Tanggung Jawab Digital, yang mengupas panduan etis, bias, privasi, dan isu hak cipta dalam penggunaan AI; (3) AI untuk Produktivitas, yang berfokus pada pemanfaatan alat-alat AI secara efektif dan efisien untuk pekerjaan, pendidikan, dan kreativitas; serta (4) Kewaspadaan Kritis terhadap Misinformasi, yang melatih kemampuan untuk mengidentifikasi dan memitigasi konten rekayasa AI seperti deepfakes dan hoaks berbasis teks. Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi para akademisi, praktisi, dan institusi pendidikan yang hendak merancang dan mengimplementasikan program edukasi literasi AI di komunitas masing-masing, guna membangun masyarakat yang berdaya dan tangguh di tengah gelombang disrupsi digital.
Copyrights © 2025