JAPB
Vol 8 No 2 (2025)

BREAK EVEN POINT (BEP) ANALYSIS AS A PROFIT PLANNING TOOL FOR PURUNIK GALLERY MSMES IN PUGAAN DISTRICT, TABALONG REGENCY

Laila Hayati, Noor (Unknown)
Sumarni, Indriati (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Oct 2025

Abstract

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian dan sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Analisis Break Even Point (BEP) sering digunakan dalam perencanaan keuangan sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penetuan harga jual persatuan, produksi minimal, pendesaian produk, dan lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu Menganalisis bagaimana penerapan analisis Break Even Point (BEP) sebagai alat perencanaan laba pada UMKM Galeri PURUNIK Kecamatan Pugaan, untuk mengetahui bagaimana BEP dapat membantu pengelola usaha dalam merencanakan laba yang lebih efektif, serta untuk menganalisis perhitungan Margin Of Safety pada UMKM Galeri PURUNIK Kecamatan Pugaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Adapun data yang diambil pada penelitian ini adalah dari Bulan Januari sampai Bulan April 2025. Teknis analisis data pada penelitian ini dengan mengumpulkan data yang diperlukan, menghitung Break Even Point dan Margin Of Safety serta menganalisis laba yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis Break Even Point (BEP), diketahui bahwa titik impas UMKM Galeri PURUNIK untuk produk cermin rotan adalah sebesar 190 unit atau setara dengan Rp 19.000.000. Untuk produk Tikar Purun Timung sebesar 222 unit atau setara dengan Rp. 22.200.000. Selama periode Januari hingga April 2025, penjualan kedua produk selalu berada di atas nilai BEP tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa Break Even Point (BEP) efektif digunakan sebagai alat perencanaan laba dan pengambilan keputusan usaha yang berkelanjutan. Sedangkan hasil Margin of Safety tertinggi tercatat pada bulan Maret 2025, yakni 60,7% untuk produk Cermin Rotan dan 54,3% untuk Tikar Purun Timung, yang menggambarkan tingkat keamanan keuangan yang sangat baik. Sementara nilai MOS terendah terjadi pada bulan Januari 2025 untuk produk Tikar Purun Timung sebesar 43,3%. Meskipun lebih rendah, nilai ini masih berada pada kategori aman. Kata Kunci : Analisis, Break Even Point (BEP), Margin Of Safety (MOS)

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JAPB

Publisher

Subject

Humanities Economics, Econometrics & Finance

Description

JAPB mempublikasikan hasil penelitian dari Mahasiswa STIA Tabalong dari Program Studi Aministrasi Publik dan Program Studi Administrasi Bisnis yang telah dilakukan Riview oleh P3M STIA Tabalong sehingga layak untuk diterbitkan dalam bentuk Jurnal Penelitian. JAPB menerbitkan artikel dengan ...