Desa Mojokarang adalah salah satu penghasil jagung terbesar kedua di Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor pertanian terhadap PDB meningkat dari Rp 1.555.207 miliar pada 2015 menjadi Rp 1.900.348 miliar pada 2018. Meskipun luas tanam dan produksi jagung terus mengalami peningkatan, produktivitasnya masih bervariasi, yang menunjukkan perlunya strategi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi teknis secara konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan faktor produksi jagung, mengukur efisiensi teknis, serta mengidentifikasi faktor sosial yang memengaruhi efisiensi teknis di Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Metode analisis yang digunakan adalah stochastic frontier dan regresi tobit dengan melibatkan 76 petani jagung sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel luas lahan, benih, dan pupuk berpengaruh signifikan terhadap efisiensi teknis, sedangkan tenaga kerja dan pestisida tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Rata-rata efisiensi teknis petani di Desa Mojokarang mencapai 0,8220, yang menunjukkan bahwa petani secara teknis efisien. Faktor sosial, seperti pengalaman bertani dan status kepemilikan lahan, juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap efisiensi teknis, sementara faktor umur, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Copyrights © 2025