Polusi udara sebagai masalah kesehatan global yang signifikan telah mendorong pengembangan aplikasi mobile dan implementasi API untuk pemantauan kualitas udara yang lebih efektif. Perkembangan teknologi sensor, IoT, dan komputasi mobile membuka peluang untuk pemantauan kualitas udara yang lebih responsif. Tinjauan sistematis ini menganalisis implementasi API dan aplikasi mobile dalam pemantauan kualitas udara selama periode 2011-2022, berfokus pada arsitektur teknologi, fitur aplikasi, dan tantangan implementasi. Pencarian sistematis dengan metodologi PRISMA pada database Scopus menghasilkan 43 artikel, dengan 12 artikel jurnal memenuhi kriteria inklusi untuk analisis mendalam. Hasil menunjukkan dominasi platform Android (50%) dan arsitektur RESTful API (75%) dengan tren menuju integrasi WebSocket dan GraphQL untuk komunikasi real-time. Mayoritas aplikasi (66,7%) mengintegrasikan data dari beberapa sumber, menggunakan visualisasi berbasis peta dan indikator warna. Parameter kualitas udara yang paling umum dipantau meliputi suhu (33,3%), PM2.5 (25%), dan kelembaban (25%). Tantangan utama meliputi pemrosesan data real-time (33,3%), akurasi sensor (25%), dan integrasi data (25%). Teridentifikasi peningkatan personalisasi berdasarkan lokasi dan profil kesehatan, meskipun evaluasi dampak jangka panjang masih terbatas. Kesenjangan signifikan ditemukan dalam standardisasi API dan implementasi di negara berkembang, dengan tidak adanya studi dari Afrika, Amerika Selatan, dan Oceania. Hasil penelitian memberikan dasar untuk pengembangan aplikasi pemantauan kualitas udara yang lebih efektif.
Copyrights © 2025