Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi konsep Blue Economy melalui kontribusi industri ikan tangkap dan budidaya ikan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan nelayan, pembudidaya ikan, dan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, serta observasi langsung di lapangan dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari dokumen resmi, laporan, dan literatur pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip Blue Economy di wilayah ini belum optimal, ditandai dengan masih adanya penggunaan alat tangkap yang merusak, pengelolaan limbah yang buruk, dan rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat pesisir. Kendala utama meliputi kurangnya edukasi, keterbatasan teknologi ramah lingkungan, serta ketimpangan akses modal dan pasar antara pelaku besar dan kecil. Namun, terdapat peluang berupa potensi sumber daya laut yang melimpah, dukungan kebijakan pemerintah, dan peluang kolaborasi multi-stakeholder. Dalam perspektif ekonomi Islam, penerapan Blue Economy sejalan dengan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan, yang menekankan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan pemerataan manfaat bagi seluruh masyarakat. Rekomendasi penelitian meliputi penguatan kelembagaan lokal, pemberian insentif bagi praktik ramah lingkungan, peningkatan edukasi masyarakat, serta integrasi nilai-nilai syariah dalam kebijakan pengelolaan sektor perikanan.
Copyrights © 2025