Latar Belakang: Buang Air Besar Sembarangan (BASS) merupakan masalah kesehatan lingkungan yang masih umum terjadi di Indonesia dan berdampak pada penyebaran penyakit menular, terutama diare.Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.Metode: Studi ini menggunakan desain analitis observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 1.015 rumah tangga di Desa Tegalrejo, dengan 225 responden yang dipilih melalui sampling acak proporsional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis melalui uji univariat, bivariat (uji Chi-Square), dan multivariat (regresi logistik).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang secara signifikan terkait dengan perilaku Buang Air Besar di tempat terbuka meliputi tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, pekerjaan, usia, pendapatan, kepemilikan jamban, ketersediaan air bersih, peran tenaga kesehatan, dan dukungan dari pemimpin masyarakat. Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku Buang Air Besar di tempat terbuka adalah kepemilikan jamban dan tingkat pengetahuan responden.Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan pentingnya intervensi berbasis komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan lingkungan, peningkatan akses ke sanitasi dasar, dan keterlibatan aktif pemimpin komunitas dan tenaga kesehatan dalam mendukung program Stop BABS menuju pencapaian desa bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).Saran: Pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan perlu meningkatkan intervensi promotif dan preventif dengan memperkuat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), khususnya pilar pertama (Stop Buang Air Besar Sembarangan). Pendekatan berbasis komunitas dan keterlibatan lintas sektor perlu diperluas untuk meningkatkan akses ke toilet yang sehat. Kata kunci: Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Kepemilikan Toilet, Pengetahuan, Perilaku, Sanitasi. ABSTRACT Background:Open Defecation is an environmental health problem that is still common in Indonesia and has an impact on the spread of infectious diseases, especially diarrhea.Objective:This study aims to analyze the factors that influence open defecation behavior in Tegalrejo Village, Dringu District, Probolinggo Regency.Method:This study employed an observational analytical design with a cross-sectional approach, involving 1,015 households in Tegalrejo Village, resulting in 225 respondents selected through proportional random sampling. Data were collected using a structured questionnaire and analyzed through univariate, bivariate (Chi-Square test), and multivariate (logistic regression) tests.Results:The results of the study showed that variables significantly associated with defecation behavior included education level, knowledge, attitude, occupation, age, income, latrine ownership, clean water availability, the role of health workers, and support from community leaders. The dominant factors influencing defecation behavior were latrine ownership and respondents' level of knowledge.Conclusion:These findings indicate the importance of community-based interventions that include environmental health education, increasing access to basic sanitation, and actively involving community leaders and health workers in supporting the Stop BABS program towards achieving Open Defecation Free (ODF) villages.Suggestion:Regional governments and the Health Department should increase promotive and preventive interventions by strengthening the STBM program, particularly the first pillar (Stop Open Defecation). Community-based approaches and cross-sectoral engagement need to be expanded to increase access to healthy latrines. Keywords: Behavior, Knowledge, Open Defecation, Sanitation, Toilet Ownership
Copyrights © 2025