Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi tata kelola mutu dalam pencapaian Indikator Nasional Mutu (INM) pada Dinas Kesehatan Kota Manado periode 2021–2024. Latar belakang penelitian ini berangkat dari rendahnya capaian beberapa indikator utama, khususnya keberhasilan pengobatan tuberkulosis (TB) dan cakupan antenatal care (ANC) sesuai standar, yang masih jauh dari target nasional meskipun kebijakan, regulasi, dan sistem informasi telah tersedia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari enam pihak kunci, yaitu Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan Kepala Puskesmas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek input berupa kebijakan dan pembiayaan sudah tersedia, tetapi keterbatasan anggaran dan distribusi SDM masih menjadi kendala. Pada aspek proses, indikator kebersihan tangan, penggunaan APD, identifikasi pasien, dan kepuasan pasien relatif berhasil dicapai, sementara capaian indikator TB (57–85%) dan ANC (15–45%) konsisten tidak memenuhi target. Aspek output memperlihatkan adanya peningkatan jumlah Puskesmas yang melaporkan capaian, tetapi kualitas capaian belum merata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hambatan terbesar implementasi tata kelola mutu bukan hanya bersifat teknis, melainkan juga dipengaruhi faktor sosial-budaya masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan penguatan SDM, integrasi sistem informasi kesehatan, intervensi berbasis komunitas, serta kampanye kesehatan berbasis budaya lokal untuk meningkatkan pencapaian INM di Kota Manado.
Copyrights © 2025