Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku petani kakao dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan strategi pengelolaan kakao yang komprehensif yang mempertimbangkan praktik pertanian berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Petimbe dan Desa Sidondo 1, dengan menggunakan metode survei, studi komparatif dengan kuesioner terstruktur dan wawancara semi-terstruktur pada petani, yaitu; 20 petani pada masing-masing Desa,sehingga terdapat 40 petani responden. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dalam perilaku petani dalam pengendalian OPT berbasis Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Petani di Desa Petimbe lebih menggunakan pengendalian hayati, seperti penggunaan agens hayati berupa Beuveria bassiana dan Trichoderma sp dan pemanfaatan pestisida nabati untuk mengendalikan OPT. Sedangkan petani di Desa Sidondo 1 lebih mengandalkan penggunaan pestisida sintetis. Jenis OPT yang dominan menyerang di kedua desa relatif sama yaitu; Penggerek Buah Kakao (PBK) (Conopomorpha cramerella), Pengisap Daun (Helopeltis sp), Penggerek batang (Zeuzera coffeae) dan Busuk buah (Phytopthora palmivora) dan Penyakit kanker batang Vascular Streak Dieback (Oncobasidium theobromae) hanya ditemukan di Desa Petimbe. Meskipun profil demografis petani relatif sama, namun perilaku petani kakao berbeda dalam pengendalian OPT karena perbedaan pengetahuan dan konflik internal yang terjadi.
Copyrights © 2025