Program pelatihan pembuatan sabun mangrove dilaksanakan di Desa Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Kegiatan ini memanfaatkan ekstrak daun pedada (Sonneratia caseolaris) yang kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin dengan fungsi antibakteri dan antioksidan. Metode pelaksanaan meliputi observasi, koordinasi dengan pemerintah desa, penyampaian materi, praktik langsung, serta dokumentasi. Sebanyak 21 peserta mengikuti kegiatan dengan partisipasi aktif, dan sekitar 90% berhasil menghasilkan sabun berkualitas baik dengan tekstur padat, pH 7–8, serta variasi kreatif dari segi aroma maupun tampilan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan kreativitas masyarakat, memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove, sekaligus membuka peluang ekonomi melalui produk bernilai tambah. Dengan demikian, inovasi sabun mangrove dapat menjadi alternatif diversifikasi pendapatan masyarakat pesisir sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Desa Ekang Anculai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025